Saturday, November 7, 2015

NGANTOR vs USAHA SENDIRI


Sebagian besar karyawan punya impian memiliki usaha sendiri. Alasan utama, ingin menjadi Bos bagi diri sendiri dan bias punya penghasilan melebihi gaji di kantor. Wajar. Tapi, tentu tak semua karyawan bisa merealisasikan impian tersebut. Mereka harus tahu karakter diri masing-masing.

Sebelum lebih jauh membahas soal karakter yang Anda miliki, saya ingin klarifikasi dulu dalam tulisan ini. “Punya usaha sendiri” di sini bukan Multi Level Marketing (MLM) atau Network Marketing (NW), lho. Saya sedang tidak mempromosikan MLM atau NW dan mengajak Anda menjadi anggota. Tetapi yang dimaksud “peluang usaha sendiri” ini adalah Anda menjadi seorang pengusaha atau pemiliki bisnis konvensional.

***

1.     Termotivasi oleh peluang
2.     Berani menghadapi risiko
3.     Lebih mempercayai intuisi

Itulah tiga karakter pengusaha yang diungkapkan Deborah Dewi pada Festival Bohong Indonesia (FBI) 2015 pada Sabtu, 7 November 2015 kemarin di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan. Apakah karakter Anda sesuai dengan apa yang dikatakan mbak Debo (panggilan Deborah Dewi)? Jika iya, Anda punya potensi menjadi pengusaha.



Lho, kenapa baru potensi?

Sebagai pakar tulisan tangan (handwriting analyst), mbak Debo juga menganalisis karakter calon pengusaha dari tulisan tangan. Menurutnya, indikator tulisan tangan mereka yang berkarakter sebagai pengusaha adalah (1) right slant atau arah tulisannya miring ke kanan; (2) uphill baseline, garis dasar tulisannya semakin naik; dan (3) connected writing (both moderate or high), terdapat sambungan antarhuruf.

Ketiga hal tersebut dilihat dari Picture of Movement (gerakan tulisan), yakni right trend atau miring ke kanan dan naik. Selain Picture of Movement, mbak Debo juga menganalisa dari Picture of Space (ruang tulisan yang ada di kertas) dan Picture of Form (bentuk tulisan/ pemilihan font).

Untuk Picture of Space, indikator tulisan tangan karakter pengusaha adalah (1) Narrow right margin, margin kanannya menyempit, dan (2) shringking right margin, margin kanan semakin melebar. Sementara untuk Picture of Form, karakter pengusaha adalah (1) medium or big size, minimal 3 milimeter, dan (2) thready type, yakni bentuk hurufnya seperti benang ditarik.

Lalu bagaimana karakter pekerja profesional?

Menurut mbak Debo, ada 3 karakter juga, yakni:
1.     Termotivasi oleh rasa aman
2.     Menghindari risiko
3.     Lebih mempercayai data

Untuk indikator tulisan tangan karakter pekerja profesional dilihat dari Picture of Movement cenderung ke left trend, yakni arah tulisannya tegak lurus atau miring ke kiri. Begitu juga dengan Picture of Space, dimana margin kanannya lebih lebar (wide right margin) dan margin kanan semakin menyempit (expanding right margin). Indikator tulisan profesional dilihat dari Picture of Form: medium or small dan bentuk huruf sangat rapi, seperti diketik.


Nah, dengan analisis yang diutarakan mbak Debo di atas, Anda sekarang bisa menemukan karakter Anda. Lebih cocok jadi pegawai atau NGANTOR atau ternyata Anda berpotensi punya USAHA SENDIRI. Oh iya, mbak Debo ini satu-satunya handwriting analisyst dari Indonesia yang bernaung di bawah American Association of Handwriting Analysis Foundation (AAHA) dan berafiliasi dengan American Handwriting Analysis Foundation (AHAF). Hasil analisa yang dapat dipertanggungjawabkan akurasinya ini, mengantarkan mbak Debo jadi “orang kepercayaan” Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengungkap kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI).