Ternyata niat orang buat datang ke lokasi bencana Situ Gitung, Cireunde, Tangerang, macam-macam. Ada yang niatnya buat menyumbang, entah itu menyumbang tenaga buat membantu mencari korban tewas atau hilang, atau menyumbang uang, pakaian, dan makanan. Ada anggota keluarga yang datang buat mencari keluarga yang masih hilang entah kemana. Banyak pula yang niat datang jauh-jauh buat jalan-jalan ke lokasi bencana.
Nggak ada yang salah dengan niat mereka sih, termasuk yang cuma datang buat lihat-lihat. Itu hak mereka. Nggak ada peraturan Pemerintah yang melarang kedatangan mereka ke lokasi bencana, meski mereka datang bersama anak-anak mereka.
Lucu juga sih melihat jibunan orang yang kepentingannya cuma lihat-lihat. Kayak-kayaknya, mereka memposisikan lokasi bencana di Situ Gintung bak objek wisata, dimana mereka bisa melihat tembok rumah gedong rubuh, ada mobil jip nyangsang di kawat listrik, kotak telepon umum hancur lebur, dan masih banyak lagi pemandangan yang mereka anggap sebagai objek wisata.
Bukan cuma orang tua bersama keluarga yang datang, beberapa anak-anak muda pun ada di lokasi objek wisata, ups maaf lokasi bencana Situ Gintung ini. Sambil berpegangan tangan, mereka melihat rumah roboh, pohon roboh, jalan aspal terbelah dua, dan pagar ambrol. Kalo ada objek yang menarik, mereka langsung mengambil handphonenya dan foto-foto.
Sekali lagi, nggak ada yang salah. Kalo kita positif thinking, jangan-jangan mereka itu datang buat melatih kepekaan sosial. Berharap dengan datang ke situ, mereka malah tambah peduli dengan sesama, atau bisa mengantisipasi diri kalo ada bencana datang. Buat orangtua yang mengajak anak-anak mereka, juga mungkin ingin menanamkan rasa sosial pada anak. Bahwa nggak ada yang bisa mengalahkan keperkasaan Tuhan. Mau rumah orang kaya, kalo Tuhan berkehendak, tembok rumah yang tebal pun akan rubuh.
Namun, sejumlah Aparat dan Regu Penolong udah menginstruksikan kepada warga agar usah nggak jalan-jalan ke lokasi bencana lagi. Kenapa? Ini akan menyulitkan pencarian orang-orang hilang di sekitar situ, karena terlalu banyak orang. Kalo ada orang yang memang niatnya menyumbang atau mengetahui status keluarga, nggak perlu datang ke lokasi. Panitia udah menyediakan lokasi untuk dua hal itu, yakni di STIE Achmad Dahlan maupun Universitas Muhammadyah. So, for a while objek wisata Situ Gintung ditutup deh, cin!
No comments:
Post a Comment