Ucapan Teddy Sujaya yang menjadi note saya ini menjadi point utama dalam percakapan saya dengan mantan drummer God Bless ini, dua minggu sebelum manggung di Backstage, Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) dalam rangka shooting program Malam Minggu-ONE yang ditayangkan di tvOne.
Baginya, kemunculan God Bless di tahun 2009 ini bukan memperlihatkan ketangguhan jago-jago tua di tengah belantika musik Indonesia yang saat ini tumbuh bak jamur di musim hujan. Reuninya God Bless malah justru membuat Teddy berpikir terbalik. Bahwa sangat disayangkan, mereka kembali, karena formasi sekarang sudah nggak ada power-nya.
Bukan gosip, bukan bermaksud mengadu domba, tapi pernyataan ini asli diungkapkan drummer kelahiran Jakarta tahun 1954 ini pada saya. Drummer formasi God Bless tahun 1975 ini tidak sedang sirik dengan kemunculan rekan-rekannya, pada saat ia "tenggelam" menjadi seorang Produser atau Pencipta lagu. Namun buat Teddy, "power" yang dahulu pernah ada, tidak nampak lagi pada aura para pemainnya, pun pada lagu-lagu mereka.
Betulkah?
Itu kata Teddy. Terlepas benar atau salah, ketika berhubungan dengan pria yang sudah sejak usia 10 tahun main drum ini, saya seperti menemukan kembali gairah tua yang nggak termakan usia. Kenapa begitu? Power seorang berusia 55 tahun seperti Teddy ini luar biasa hebatnya. Bahkan saya boleh mengatakan, belum ada drummer band-band generasi 90-an yang memiliki power sedahsyat Teddy.
Ia sanggup membawakan 12 lagu dengan tempo yang sama. Padahal keringatnya terus menerus mengucur dari kening wajah maupun tubuhnya. Namun, pukulan stick drum-nya konstan.
Lagu Black Dog-nya Led Zeppelin "dihajar" habis dan disambung dengan lagu Immigrant Song. Belum cukup itu, lagu Raksasa-nya God Bless yang diambil dari album berjudul sama di tahun 1989 dimainkan, lalu lanjut dengan lagu Srigala Jalanan dari album Apa Kabar? (1997). Di luar lagu-lagu itu, Teddy juga memainkan lagu single milik Achmad Albar (Bis Kota) dan dua lagu Anggun C. Sasmi (Mimpi dan Bayang-Bayang Ilusi). Power yang konstan itulah yang barangkali membuat ayah penyanyi rock bernama Kathy ini berani "mengejek" God Bless sekarang kurang punya "power".
Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi
all photos copyright by Brillianto K. Jaya
No comments:
Post a Comment