Kalo saja Ari Lasso nggak dikeluarkan dari Dewa, boleh jadi doi cuma jadi orang nomor dua di band itu. Tahu dong yang selalu jadi frontman nggak boleh ada orang lain selain Mahkluk bernama Ahmad Dani?
Ari termasuk vokalis solo yang berhasil. Memang sih, begitu keluar dari Dewa, doi nggak serta merta tetap eksis di dunia musik. Doi kudu merangkak perlahan-lahan sampai jadi vokalis solo yang relatif mahal. Mahal? Yaiyalah! Kalo sekali manggung on air 40 juta menurut loe mahal atau murah? Itu paling cuma nyanyi 4-5 lagu.
Apa yang Ari lakukan memang nggak kayak vokalis-vokalis solo lain. Doi cukup merangkak kayak bayi 9 bulan yang siap berdiri. Artinya, nggak perlu banting tulang cukup keras buat menaikkan kembali popularitasnya, sebagaimana doi pernah dapatkan ketika di Dewa dahulu. Ari tinggal berpartner dengan Pencipta lagu yang ngetop, yang sekali bikin lagu jadi hits (baca: Hits Maker), namanya langsung bisa melambung.
Gimana dengan Krisyanto atau Lucy Rachmawaty?
Dua Penyanyi solo itu termasuk penyanyi gagal. Kenapa? Album mereka nggak sedahsyat pada saat mereka masih berstatus sebagai anggota band atau kelompok vokal. Pencinta musik lebih mengenal Krisyanto sebagai vokalis Jamrud. Belum ada Vokalist yang bisa menggantikan posisi Krisyanto di Jamrud. Fans Jamrud udah kadung menilai Krisyanto adalah Jamrud atau sebaliknya Jamrud adalah Krisyanto. Maklum, doi udah 11 tahun melang-melintang di band yang dibesarkan Log Zellebour ini.
Konon vokalis baru di Jamrud pun belum bisa menggantikan “kecanggihan” jeritan serak Krisyanto. Ini menurut sebagian besar para Pencinta musik Rock dan fans Jamrud. Namun barangkali Log Zellebour punya pertimbangan lain.
Krisyanto dalam acara "Satu Untuk Negeri" di tvOne yang berduet dengan Iwan Fals. Menyesal meninggalkan Jamrud
Kasus yang sama juga dialami oleh Lucy Rachmawaty. Buat gw, saat itu terlalu gegabah keputusan Lucy buat keluar dari AB Three. Soalnya, saat Lucy hengkang, kelompok vokal yang dibina oleh Chris Pattikawa itu sedang berkibar gokil-gokilan. Namun, dorongan buat meninggalkan rekan-rekannya: Nola dan Widy lebih besar ketimbang tetap mengibarkan bendera AB Three.
Memang sih, konon kabarnya Lucy keluar karena ingin married. Namun apakah alasannya cuma itu aja? Kenapa pada saat Nola married dan Widy married, AB Three tetap solid? Artinya, pasti Management Antero Bagus nggak mempermasalahkan anggota AB Three married, ya nggak? Toh, pada akhirnya Lucy terjun menjadi penyanyi juga. Toh, akhirnya perkawinan doi dengan Yosse Purnomo hancur lebur juga. Sayang seribu kali sayang!
Namun begitulah Penyanyi. Ada yang berhasil, banyak pula yang jadi Pecundang (*). Mengadu nasib menjadi Penyanyi solo memang nggak semudah yang kita kira. Tampang ganteng belum menjamin seorang Penyanyi bakal ngetop di belantikan Penyanyi solo. Badan seksi dan bergaya ala Madonna kayak Lucy juga belum tentu bagian dari kesuksesan.
(*) Sebenarnya kata "Pecundang" nggak tepat buat menggantikan kata "gagal". Kenapa?
Dalam kamus bahasa Indonesia, "Pecundang" artinya "orang yang menghasut" alias
"Penghasut.
video copyright by Brillianto K. Jaya
No comments:
Post a Comment