Kalo Tuhan udah berkehendak, nggak ada satu Manusia pun yang bisa melawan-Nya. Sejago-jagonya Manusia, Tuhan masih lebih unggul. Mau duit loe segudang, kepintaran loe mengalahkan Albert Einstein, atau nggak mempan kalo dibacok, tetap aja nggak ada yang bisa mengalahkan kuasa Tuhan.
Ini terjadi di ujung bulan sebelum tutup kampanye Pemilu 2009. Sebuah bencana kembali melanda, bahkan masuk ke dalam kategori bencana nasional. Pasukan air berhasil menjebol tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Cireunde, Tangerang, Banten. Nggak ada Penduduk satu pun yang memprediksi tanggul Situ yang udah didirikan tahun 1930-an ini bakal jebol. Maklum, kejadian jebol diprediksi jam 3-an dini hari. Jelas, masih banyak Penduduk setempat yang masih ngorok. Bagi Penduduk yang kebetulan masih melek dan sigap bencana, mereka langsung kocar-kacir berhamburan.
Kayak SBY dan JK, gw sempat sidak ke vanue. Ketika sidak, gw melihat sendiri puluhan rumah rata dengan tanah. Tembok-tembok yang tadinya kita pikir kuat, tetap aja nggak berhasil menahan laju pasukan air. Kondisinya around Situ Gintung, jadi mengingatkan gw kayak bencana Tsunami di Aceh beberapa tahun lalu. Meski nggak sebanyak Tsunami, banyak juga korban dalam bencana Situ Gintung ini. Pas ke venue, gw belum dapat jumlah korban pasti. Soalnya proses pencarian masih bakal dilakukan besok pagi. Tapi kira-kira lebih dari 50-an. Kayak-kayaknya jumlah itu bakal tambah.
Terus terang, gw salut dengan para Mahasiswa di sekitar situ. Ada STIE Achmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah. Mereka dengan sukarela berinisiatif mengevakuasi korban. Bahkan aula kampus mereka dijadikan tempat evakuasi dan mayat-mayat korban. Harusnya yang namanya Mahasiswa melakukan aksi kayak gini. Nggak cuma tawuran antarmahasiswa yang sering terjadi di Salemba atau demo-demo yang nggak penting banget. Harusnya aksi mereka nggak cuma omdo alias omong doang.
Friends, seberapa empati loe pada bencana ini? Apa yang loe bakal lakukan buat kejadian ini? Apakah elo terlalu sibuk menyetir mobil mulus loe dengan pendingin udara dan stereo set yang jegar-jeger sehingga nggak punya waktu buat menyumbang? Ya, nggak perlu nyumbang tenaga kalo elo punya uang. Atau nggak perlu nyumbang uang kalo elo punya tenaga dan waktu. Atau memang nggak punya uang dan nggak punya tenaga, elo masih punya sumbangan doa bukan?
Namun doa nggak penting lagi kalo elo aja nggak percaya Tuhan. Elo cuma ngomong nyumbang doa. Emang doa loe bakal terkabul? Wong pergi ke masjid aja nggak pernah. Wong menjalankan kewajiban yang diperintahkan Tuhan aja jarang dilakukan. Dilakukan sih, tapi cuma seminggu sekali. Padahal Tuhan udah banyak ngasih banyak trigger buat kita ingat pada-Nya. Terakhir ya kejadian di Situ Gintung ini. Tapi kayak-kayaknya Manusia emang bandel. Manusia kudu ngerasain dulu kena bencana, baru sadar. Nobody knows kapan bencana yang menimpa loe bakal terjadi, even Mama Laurent. Betul kan, Cin?
No comments:
Post a Comment