Wednesday, June 22, 2016

HAMAS SYAHID: "LUANGKAN WAKTU MINIMAL 1 JAM DEKAT DENGAN AL QUR'AN"



Al-Qur'an bukanlah pajangan, tetapi sebagai buku pedoman hidup. Oleh karena itu, luangkan waktu minimal 1 jam untuk dekat dengan al-Qur'an.



Thursday, June 16, 2016

KEREN NIH! KELAS HYPNOTHERAPY HUGHES

Selama ini orang menganggap hypnotheraphy itu adalah ilmu untuk
menghipnotis orang ala Uya Kuya. Image kek gitu yang bikin hypnotheraphy
negatif. Nah, Dewi Hughes bikin workshop bagi mereka yang mo mengenal apa itu hypnotheraphy secara mendasar.

Sebelum daftar, silahkan saksikan suasana workshop plus penjelasan
singkat Hughes mengenai hypnotheraphy di video di bawah ini....






Tuesday, June 7, 2016

Pak RW ini Nyulap Lokasi Sampah Jadi Ladang Pisang - INSPIRATIF!


Badan boleh kurus kering, tetapi gagasan untuk menghijaukan tempat pembuang sampah liar ini luar biasa! Pak RW Kramat Jati, Jakarta Timur ini menjadi salah satu sosok inspiratif yang patut kita contoh.

Inilah video hasil liputan saya mengunjungi kebun yang dikelola oleh warga RW 09 Kramat Jati, hasil dari gagasan Ketua RW ini.

r

Rumah Merah 1 Miliar milik Ibu Guru Kembar

Siapa yang tak kenal Ibu Guru Kembar ini? Mereka berdua adalah sosok inspiratif yang sudah lebih dari 25 tahun mengajar anak-anak miskin yang tak mampu membayar uang sekolah. Di bawah kolong jembatan, Ibu Ryan dan Ibu Rossy dengan konsisiten mengajar anak-anak mulai dari TK sampai SMA.

Sejumlah penghargaan, mulai dari piala, plakat, piagam, dan lain-lain tersimpan rapi. Begitu pula foto-foto lama, ketika mereka pertama kali membuka Sekolah Darurat Kartini di kolong jembatan. Nah, agar dokumen berharga itu bisa dilihat oleh banyak orang dan menginspirasi, mereka mendirikan galeri yang diberi nama "RUMAH PENDIDIKAN".

Berikut video hasil liputan saya mengunjungi RUMAH PENDIDIKAN yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.



Monday, June 6, 2016

TERIMA KASIH MAS PUTRA GO-JEK

Malam itu, sehabis berkunjung ke rumah Ibu Guru Kembar di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, tiba-tiba motor saya ngadat. Saya sudah duga, pasti gara-gara bensin benar-benar habis-bis. Bukan...bukan, karena saya nggak punya duit, sehingga nggak ngisi bensin.Kejadian itu akibat kesalahan saya sendiri.

Sebetulnya sebelum pergi, saya sudah punya niat untuk ngisi bensin. Namun, saya yakin bensin di tangki motor cukup. Dugaan ini, karena setiap kali jarum di penunjuk bensin di garis terakhir, itu tanda bensin masih ada, tetapi harus diisi. Berkali-kali saya isi dalam kondisi penunjuk bensin di garis terakhir, bensin selalu luber (baca: meluap keluar dari lubang tangki bensin). Sayang kan kalo bensin selalu luber? Makanya,  bermodal pengalaman itu, saya nggak ngisi bensin sebelum ke rumah Ibu Guru Kembar. Berharap pulang, baru ngisi.

Sayang, dugaan saya bensin motor cukup sampai ke POM bensin terdekat, salah. Motor mulai ngadat tak jauh setelah keluar dari rumah Ibu Guru Kembar. Dan benar-benar mati alias nggak bisa lagi dikemudikan pas di jalan raya Kelapa Gading Boulevard.

"Kanapa, Pak?" 

Tiba-tiba seorang pengendara motor menghampiri saya. Saat itu saya sudah siap berjalan kaki beberapa ratus meter untuk mencari POM bensin terdekat, sambil membawa mendorong motor. Namun, pria ini menyapa saya dan menawarkan bantuan.

"Ayo kita derek, Pak," tawar si pengendara motor ini.

Apakah saya curiga? Tidak. Saya langsung meng-iya-kan tawaran pria ini, apalagi pria ini ternyata memakai jaket khas perusahaan jasa ojek on-line yang belakangan sedang happening. Ya, apa lagi kalo bukan Go-Jek. Itu sebabnya, saya langsung turut perintah.

"Bapak naik motor, nanti kaki saya nginjak sadel motor bapak..."

Walhasil, "atraksi" derak ala motor pun dilakukan. Mas Go-Jek menjalankan motor dan satu kaki ke sadel motor saya, sementara saya tetap mengemudikan motor dalam kondisi mesin mati. Selama ini, "atraksi" ini saya lihat di jalan-jalan. Terus terang saya kesal kalo lihat ada motor yang saling berdempetan, dimana satu penumpang kakinya disangkutkan ke motor yang ada di samping. Nyempit-nyempitin jalan. Eh, malam itu saya melakukan "atraksi" itu di jalan. Untung, kondisi jalan di Kelapa Gading Boulevard sudah relatif lancar, jadi "atraksi" kami tidak memacetkan jalan.

"Mas siapa namanya?" tanya saya.

Di awal menawarkan diri menolong, saya nggak sempat nanya nama si mas Go-Jek. Saya baru leluasa bertanya ketika motor berhenti di lampu merah. 

"Putra..."

Alhamdulillah, "atraksi" derek ala motor ini hampir sampai di dekat POM bensin. Lokasi POM bensin berada di dekat kampus AMI-ASMI, Pulo Mas, Jakarta Timur. Motor saya dan mas Putra pun berhenti di depan pintu masuk POM bensin.

"Sudah ya, Pak," ujar mas Putra.

Dalam hitungan beberapa detik, setelah memberhentikan motor, mas Putra langsung menancap gas motor dan kabur. Saya pun berteriak memanggilnya.

"Mas tunggu! Tunggu!"

Padahal saya sudah mau memberikan uang sebagai jasanya menolong saya. Saya ikhlas, walau nggak ditagih. Namun, mas Putra nggak berenti. Ia tetap menambah kecepatan meninggalkan saya. Ia hanya melambaikan tangan.

Ya Allah, baik sekali mas Putra ini. Sungguh, ternyata ia ikhlas menolong saya. Ketika saya yang sudah akan mendorong motor sampai POM bensin, ia menawarkan diri. Begitu selesai menolong, ia kabur tanpa menunggu saya memberi duit. Mulia sekali mas Putra Go-Jek ini. Apa yang mas Putra lakukan pada saya, semoga menjadi inspirasi dari para pengendara Gojek lain  +Gojek Jakarta Driver +Gojek Bandung +Gojek Jakarta Driver +Gojek Jakarta Driver +Gojek Jakarta Driver +Gojek Bandung .GOLF. +Gojek Bandung Info 

Terima kasih mas Putra dari #GoJek. Semoga amal yang ikhlas kau berikan pada saya, akan dibalas dengan rezeki yang berlimpah dari Allah. Aamiin.