Kalimat itu diucapkan seorang Ida Arimurti siang ini. Dengan suara lembut dari balik telepon, saya mendengar kisah bagaimana wanita ini mendidik anaknya. Jika orangtua mencontohkan kebiasaan buruk, maka anak akan melihat dan membiasakan diri mengikuti kebiasaan buruk si orangtua. Sebaliknya jika kita punya kebiasaan positif, kelak si anak akan memiliki kebiasaan positif pula.
Setiap pagi, sebelum anak berangkat sekolah, Ida Arimurti punya kebiasaan mengajak anak berdoa bersama. “Kami membaca Al-Fatihah,” ujar Ida. “Yang memimpin berdoa bergantian, bisa saya atau anak saya”.
Saya diapit oleh Denny Chandra dan Ida Arimurti saat shooting "Zona Memori" di Metro TV
Tambah Ida, setelah membaca Al-Fatihah saya menanyakan pada anak harapan apa yang akan ia raih pagi ini. Harapan di sini tidak harus harapan besar, tetapi bisa juga harapan kecil. Mendapatkan teman baru, mungkin atau meraih angka yang bagus saat ulangan.
“Setelah berdoa dan menayakan harapan, saya pasti akan memeluk anak saya dan mengucap: I LOVE YOU,” kata penyiar radio yang sempat menjadi host program Metro TV: Zona Memori ini.
Bertahun-tahun kebiasaan positif itu dilakukan Ida pada anaknya. Walhasil, aura positif pun tumbuh dan menjadi kebiasaan sang anak. Pelukan dan kata-kata I LOVE YOU sudah menjadi bagian dari keseharian ibu dan anak.
“Setiap pagi saya selalu melihat anak saya mengucapkan kata I LOVE YOU dari balik mobil tanpa harus berucap,” aku wanita kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 17 Desember 1966 ini. “Dari bibirnya saya tahu, ia mencintai saya dengan tulus. Dan itu ia ucapkan sampai mobil tidak terlihat lagi oleh saya, menghilang di kejauhan”.
Selama beberapa menit kami bercakap-cakap via telepon seluler, saya belajar dari Ida Arimurti. Bahwa kebiasaan positif akan menghasilkan aura positif. Kebiasaan positif yang dilakukan setiap hari akan menyebarkan aura positif pada anak dan dengan sendirinya akan jadi kebiasan positif. Nah, sekarang tinggal Anda pilih, mau memberikan contoh buruk atau baik?
No comments:
Post a Comment