Saturday, April 16, 2016

BELAJAR BISNIS # 2: JANGAN ANDALKAN INGATAN, TAPI CATAT!

Boleh dibilang, saya termasuk orang yang telat punya usaha. Ya, barangkali masih banyak orang-orang di atas 30 tahun dan 40 tahun belum punya usaha. Mereka masih menikmati kerja sebagai karyawan. Namun, saya seringkali iri melihat pengusaha-pengusaha sekarang yang usianya di bawah 25 tahun, bahkan ada yang di bawah 20 tahun sudah sukses mendunia. Masya Allah!

Saya baru memulai usaha bebek sekarang ini di usia yang nggak bisa dibilang muda lagi. Ini pun baru merintis untuk insya Allah menjadi pengusaha sukses kayak pengusaha lain. Sebetulnya kalo dipikir-pikir, jauh sebelum usaha bebek seperti sekarang ini dan sebelum nyemplung di bisnis MLM, saya sudah jalankan bisnis. Ada beberapa bisnis yang pernah saya jalankan, bahkan sejak saya masih sekolah.

Bersama teman, saya pernah jualan petasan. Modal dari uang pribadi saya, sementara teman saya yang menjual petasan itu. Petasan saya dan teman beli di pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Waktu itu, kebijakan soal petasan nggak seketat sekarang ini. Penjual petasan bisa bebas menjual macam-macam jenis petasan, mulai dari petasan kecil, kayak petasan cabe rawit atau petasan lempar, sampai petasan segede botol air mineral 1 liter juga masih bebas dijual. Pusatnya kalo nggak di Pasar Jatinegara, juga ada di pasar Tanah Abang.

Saya lupa, berapa modal saya menjual petasan. Yang pasti, dari jualan ini saya tidak pernah mendapat keuntungan. Boleh jadi, karena saya juga penggemar petasan, jadi petasan yang dijual kadang saya ambil untuk dibunyikan. Sistem administrasinya pun kacau balau. Petasan yang saya ambil, tidak ditulis jumlahnya. Walhasil, antara pemasukan dan pengeluaran nggak tercatat. Nah, ini salah satu tips bagi calon pengusaha, bahwa administrasi harus ketat. JANGAN MENGANDALKAN INGATAN, TAPI SEMUA ADMISTRASI HARUS DICATAT!



Gagal di usaha petasan, saya juga pernah jualan koran. Yup! Saya benar-benar jadi pedagang koran. Ambil koran subuh-subuh, lalu jualan di pinggir jalan. Atau naik sepeda keliling beberapa perumahan sambil berteriak: "Koran! Koran!". Waktu itu, saya nggak sendirian, tapi banyak tetangga yang juga ikut jadi Tukang koran.

Seru banget jadi Tukang koran. Sayangnya, menjadi Tukang koran bukanlah sebuah keterpaksaan sebagimana anak-anak kecil yang ada di pinggir jalan atau pedagang koran lain. Pada saat itu, kami bukanlah Tukang koran yang butuh uang, tapi sekadar iseng. Nah, ini tips lagi buat calon pengusaha, bahwa kalo mau bikin usaha itu harus serius. USAHA ITU BUTUH TENAGA DAN TENTU DANA, MAKA JANGAN ISENG, TAPI SERIUS. Oleh karena saya iseng, maka hasilnya pun juga iseng. Dari koran, saya nggak pernah meraih keuntungan gede, tetapi sekadar untuk membeli koran di hari berikutnya.

(bersambung)

+Blogger Mandiri  +Blogger  +Ngeblog News  +Ngeblog Gratis +ngeblog net  +Ngeblog Iseng +ngeblog asyik +Usaha Sampingan 

No comments: