Saturday, April 11, 2009

5 MENIT UNTUK 5 TAHUN

Banyak Pemimpin bilang, Pemilu 2009 ini penting. Why? Because Pemilu kali ini bakal memilih Pemimpin di 5 tahun mendatang, which is our President. Lha, Pemilu-Pemilu sebelumnya bukannya emang kayak gitu? Emangnya Pemilu sebelumnya nggak lebih penting?

Menjawab dua pertanyaan-pertanyaan itu susah-susah gampang. Susahnya, ya memang butuh penyelidikan tersendiri kenapa Pemilu 2009 ini begitu penting. Penting menurut siapa? Kalo menurut para Oportunis Politik yang sekarang ngotot mau jadi Anggota Legislatif dan Presiden, ya mereka bilang penting. Tapi kalo buat Rakyat yang udah capek dengan omong kosong para Politikus, Pemilu ini jadi biasa. Nggak penting.

“Apa pentingnya sih mencontreng kalo yang jadi anggota Legislatif orangnya itu-itu juga?” kata seorang Mahasiswa yang ogah menyebutkan namanya dan juga jenis kelaminnya. “Apa untungnya buat Rakyat kalo nanti anggota Legislatif terpilih ternyata berlomba-lomba mengeruk uang sebanyak-banyaknya buat menggantikan harta benda mereka yang udah sempat digadaikan buat kampanye?”

Ada benarnya juga sih. Coba elo pikir dengan akal sehat, kira-kira Calon Legislatif yang kemarin kampanye modalnya dari mana? Mayoritas pasti berasal dari modal sendiri. Kalo nggak mengambil dari tabungan, ya mereka sebagian besar mengadaikan harta benda. Mereka mempertaruhkan modal mereka buat sesuatu yang hasilnya belum jelas: apakah menang atau kalah. Jadi kayak judi ya? Nah, sekarang kalo kalah, resikonya ada dua: kembali ke jalan yang benar atau jadi orang gila. Kalo menang? Mungkin nggak mereka nggak terpikir buat membalikkan model mereka yang dulu dipakai kampanye? Bukan tendensius, rata-rata jarang banget ada Caleg yang iklas. How do you think, Bro?

So, Pemilu 2009 ini makanya dianggap penting. Pencoblosan tanggal 9 April besok penting. Kalo elo salah contreng, bisa berbahaya. Kalo elo cuma contreng Caleg yang belakangan ini menyebar duit, wah itu hati-hati. Kadang-kadang Caleg kayak gitu ada maunya. Nggak tulus berjuang buat Rakyat atau Bangsa ini. Yang ada berjuang buat kemakmuran diri sendiri dan keluarganya. Mengerikan bukan?

“LIMA MENIT UNTUK LIMA TAHUN”

Begitulah band Cokelat menganalogikan pentingnya pencontrengan secara benar. Bukan berdasarkan sogokan. Bukan money politic. Bukan sekadar contrengan impulsif. Tapi berdasarkan hati nurani (ini bukan nama sebuah Partai, lho. Soalnya hati nurani bukan milik sebuah Partai).

Memang sih dengan kertas pencontrengan yang segede-gede gajah itu nggak mungkin waktu kita lima menit. Pasti bisa lebih. Namun band Cokelat cuma ingin mensinergikan angka 5 di sini. Angka 5 buat menit pencontrengan dan angka 5 buat tahun dimana Presiden terpilih yang bakal membawa negara ini.

No comments: