Saturday, March 20, 2010

MUNGKINKAH KSN MENGGANTIKAN KETUM PSSI?

Pertanyaan tersebut masih sulit dijawab. Pasalnya, nggak semua pihak menyetujui Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang akan berlangsung di Malang ini sebagai upaya pemilihan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang baru, apalagi mereka yang saat ini masih duduk sebagai pengurus PSSI. Namun nggak sedikit pengurus sepakbola yang menghendaki perubahan.

“PSM akan berada di di barisan terdepan apabila mayoritas anggota PSSI merekomendasi pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI untuk menurunkan Nurdin Halid,” tutur Pejabat Humas PSM Makassar Nurmal Idrus (Kompas, Sabtu, 13/03/2010).


Sebelum tampil live, Menpora Andi Mallarangeng dan Nurdin Halid nampak akrab. Begitu show berlangsung, mereka saling berdebat. "Prestasi bola kita terpuruk. Jadi nggak usah ngurusin yang lain. Fokus saja pada pembinaan prestasi."


Semangat perubahan juga diungkapkan oleh Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo (Jumat, 12/03/2010). “Ketua Umum harus beda dari sekarang. Namun, kalau Ketua Umum sudah ganti, tetapi masih diikuti gerbong lama, jangan harap kita bisa bicara di tingkat international. Di tingkat nasional saja melempem.”

Dalam program Malam Minggu One yang ditayangkan tvOne Sabtu (20/03/2010), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng juga nampak gemas dengan kondisi PSSI. Di hadapan Nurdin Halid, Menpora mengatakan, PSSI sudah terpuruh dan harus diadakan perombakan secara struktur dan konsep.

“Saat ini yang harus difokuskan PSSI adalah peningkatan prestasi, bukan hal lain,” ujar mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden Susilo Bambang Yudoyono ini. “Lihat apa prestasi PSSI sekarang? Sepakbola hancur lebur! Ini bisa terlihat dari kegagalan beberapa pertandingan. Di SEA Games kita kalah. Asian Games kalah. Kulifikasi Piala Asia kalah. Jadi inisiatif Presiden SBY untuk membuat KSN ini luar biasa sekali.”


"Pers kita tidak seimbang," kata Nurdin. "Harusnya pemberitaan menggunakan cover both side story". Apa hubungannya ya prestasi sepakbola Indonesia yang terpuruk dengan pemberitaan yang menggunakan cover both side?



Sekadar info, meski dalam kondisi terpuruk, Indonesia via Masyarakat Sepakbola Indonesia (MSI) tertarik menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022. Hal inilah yang bikin sewot seorang Andi Mallarangeng. Prestasi drop terus, eh bisa-bisanya melakukan pitching jadi Tuang Rumah Piala Dunia. Aneh! Untunglah kesewotan Andi nggak bakal berlanjut. Pasalnya kabar terakhir (Kompas, Sabtu, 20/03/2010), FIFA mencoret Indonesia dari bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2022.

“Kami telah menginformasikan Indonesia (PSSI) bahwa karena mereka gagal menyediakan sejumlah dokumen dan jaminan sesuai tenggat, Indonesia bukan lagi kandidat untuk 2022,” kata Sekretaris FIFA Jerome Valcke yang disiarkan langsung lewat streaming di situs fifa.com, Jumat (19/3).

Indonesia adalah negara satu-satunya yang dicoret oleh FIFA dari beberapa negara yang mengikuti proses bidding, untuk menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022. Sepeninggal Indonesia, kini tinggal negara Australia, Belgia, Belanda, Inggris, Jepang, Rusia, Spanyol, Portugal, AS, Korsel, dan Qatar yang akan bersaing.

Meski sudah gagal jadi kandidat Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Nurdin tetap mengatakan, nggak ada hubungannya menjadi Tuan Rumah dan prestasi. Pernyataan yang disampaikan di program Malam Minggu One di tvOne seolah sebagai bentuk justifikasi.

“Pada saat saya menjumpai pihak FIFA, nggak ada pertanyaan dari mereka apakah negara Anda memiliki prestasi sepakbola atau tidak,” ujar Nurdin yang menjadi Ketum PSSI sampai dengan 2011 ini. “Jadi sah-sah saja kalo PSSI mencoba menawarkan menjadi Tuan Rumah.”

Ketika Nurdin mengatakan itu, Andi Mallarangeng tersenyum. Saya tahu apa maksud senyumannya beliau. Pasti di otak Andi bersemi ribuan pertanyaan, yang salah satunya tetap bermuara pada permasalahan prestasi persepakbolaan.

“Sudahlah pak Nurdin. Lebih baik PSSI fokus pada pembinaan persepakbolaan saja. Nggak usah mikir yang lain. Mau nanti Piala Dunia-nya di negara mana, kalo PSSI juara, ya kebangaannya tetap sama, toh?! Daripada prestasi terpuruk terus dan kita mikirin jadi Tuang Rumah, buat apa? Apa yang kita bisa banggakan dengan kekalahan-kekalahan yang dilakukan PSSI?”

Andi mencoba flashback terhadap sepakbola beberapa waktu lalu, dimana PSSI menjadi ‘Macan Asia’. Di Asia nggak ada negara yang berhasil mengalahkan PSSI. Ia menyebutkan betapa bangganya menyanyikan lagu yang membawa nama para pemain PSSI di era 70-an dan 80-an.

Kiper Roni Pasla...Anjas Asmara...Andi Lala...
Tembakan Kadir...bola melintir...wasit nyengir...


“Pemain sepakbola sekarang berbeda, Pak,” ujar Nurdin, pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, 17 November 1958 yang sempat dipenjara gara-gara kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005 ini. “Selain gizi, gaya hidup para pemain sudah berbeda. Sekarang ini sudah banyak mal, tempat hiburan, dan hal-hal lain yang mengganggu kedisiplinan pemain.”



Kesebelasan Indonesia ketika berhasil menjadi juara sepakbola SEA Games ke-XIV di Jakarta setelah mengalahkan tim Malaysia. Para pemain ini terdiri dari (kiri-kanan) Robby Darwis, Marzuki, Azhari Rangkuti, Ponirin Meka, Ribut Waidi, Ricky Jacob, Jongkok :(kiri-kanan) Nasrul Koto, M. Junus, Rully Nere, Jaya Hartono, Patar Tambunan. (foto dok. Suara Pembaruan)


Lucu juga ya prestasi sepakbola menurun dan disalahkan pemain yang kurang disiplin. Mal dan tempat hiburan pula yang disalahkan. Aneh! Bukankah semua itu bisa ditangani oleh pejabat di PSSI? Bagaimana peran komite disiplin? Aneh!

Anyway, kondisi carut marut inilah yang membuat Presiden harus campur tangan. Padahal urusan PSSI ini harusnya nggak sampai Presiden, ya nggak? Harusnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang berinisiatif. Tapi kok melempem ya? What wrong? Eno opo dengan KONI? Kata orang Sunda, kunaon KONI? Malu-maluin ajah!

Melalui Agum Gumelar, Presiden SBY dan Menpora Andi Mallarangeng menggantungkan nasib PSSI. Sekadar info, Agum di KSN ini menjadi Ketua Umum KSN. Kenapa yang ditunjuk Agum? Pertama beliau pernah menjadi Ketua KONI Pusat. Kedua, beliau juga pernah merasakan jadi Ketum PSSI. Jadi klop, kan?!

Insya Allah KSN akan berlangsung pada 30-31 Maret 2010 ini. Meski mayoritas pengurus PSSI nggak suka dengan KSN ini, karena kabar miring mengungkapkan KSN sebagai upaya pemakzulan Ketum Nurdin Halin, namun sekali lagi, nggak sedikit pula Manajer Sepakbola, pemain, serta supporter sepakbola mendukung KSN ini. Mereka sudah gerah dengan kepengurusan sekarang yang itu-itu saja. Kalo bicara soal pengurus PSSI yang itu-itu saja, saya jadi ingat statement Iwan Fals ketika melakukan konser dalam rangka album barunya, Keseimbangan di Leuwinanggung, Cimanggis, Bogor, Jawa Barat.

“Masa dari saya kuliah sampai sekarang pengurusnya dia lagi dia lagi?” kata Iwan Fals di hadapan ratusan OI, organisasi penggemar Iwan Fals. Dalam kesempatan itu pula Iwan meneriakkan ‘PSSI goblok!’.

Tentu Iwan nggak asal bilang ‘goblok’ pada PSSI. Cacian itu lebih karena ia sayang pada organisasi yang sudah berdiri 80 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 19 April 1930 ini. Saking sayangnya, di album Keseimbangan, ada lagu Iwan berjudul Sepakbola. Insya Allah pada tanggal Sabtu, 27 Maret 2010 besok, lagu Sepakbola ini akan dibawakan oleh Sawung Jabo di program Malam Minggu One di tvOne. Sengaja menampilkan lagu ini, karena pada tanggal 30-31 Maret 2010 dilangsungkan KSN di Malang.

all photos copyright by Brillianto K. Jaya

No comments: