Buku karangan Lawrence E. Joseph berjudul Kiamat 2012: Investigasi Akhir Zaman (Gramedia Pustaka Utama, 2009) memang cukup provokatif. Bayangkan! Buku tersebut dipajang bersama buku-buku bestseller
di hampir semua toko buku besar, termasuk Gramedia. Lalu, buku ini
diterbitkan bersamaan dengan aneka bencana maupun tragedi yang tak cuma
terjadi di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Benarkah Kiamat tinggal dua tahun lagi?
Sebelum
menjawab benar atau tidak, lebih baik kita sama-sama ketahui dulu apa
yang menyebabkan Joseph berani-beraninya mengatakan Kiamat akan terjadi
tahun 2012. Di dalam buku itu, pria yang sehari-hari bekerja sebagai
Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation yang berbasis di
New Mexico ini mengambil asumsi dari sebuah penelitian. Bahwa medan
magnet yang melindungi bumi dari radiasi berbahaya telah retak di
berbagai tempat tanpa diketahui penyebabnya. Retakkan terbesar berada di
Brazil dan Afrika Selatan, yang besarnya mencapai 160 ribu kilometer
yang dikenal sebagai anomali Atlantik Selatan.
Selain soal keretakan di Brazil dan Afrika Selatan, Joseph juga menyinggung soal Supervulakan Yellowstone
yang meletus dahsyat setiap 600 ribu sampai 700 ribu tahun, dimana
diperkirakan akan meletus lagi di tahun 2012 nanti. Letusan yang disebut
erupsi ini terakhir kali terjadi pada 74 ribu tahun lalu di Danau Toba,
Indonesia yang menewaskan lebih dari 90% penduduk dunia. Masya Allah!
Bukan cuma 90% penduduk Indonesia lagi, bo! Tapi dunia!
Meski
cuma mendapat sebagian penelitian yang dilakukan oleh Joseph tersebut,
barangkali Anda menyimpulkan penelitian itu cukup ilmiah dan make sense.
Kalo kita simpulkan, semua malapetaka yang selanjutnya berbuah Kiamat
sebagaimana dikatakan Joseph itu, disebabkan oleh kehancuran bumi. Kalo
ditelusuri lagi, kehancuran bumi disebabkan oleh manusia itu sendiri.
Artinya, secara penelitian ilmiah, kita bisa mengukur sesuatu akan
terjadi –dalam konteks ini Kiamat- dengan ukuran penelitian secara
“kasat mata”, betul nggak?
Anomali Atlantik Selatan dan
erupsi yang akan muncul lagi setelah 74 ribu tahun lalu itu merupakan
bentuk bencana alam yang secara “kasat mata” sudah terukur, karena sudah
melalui metode penelitian ilmiah. Bagaimana yang tidak “kasah mata”
alias masih menjadi tafsir secara agama? Apakah kita patut percaya jika
kita hubungkan dengan kesimpulan sebagaimana dikatakan Joseph, yakni
akan terjadi Kiamat 2012?
Dalam agama Islam, soal Kiamat sudah tertulis dalam Al-Qur’an. Coba buka Al-Qur’an Surah ke-7 Al A’raf ayat 187. Dalam Surah ini berbunyi: “Mereka
menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, ‘Kapan terjadi?’
Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada
Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya
selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi mahkluk) yang
di langit dan bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali tiba-tiba.
‘Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katalah
(Muhammad), ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Jelas bahwa kiamat itu tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah. Kiamat pun tidak di-schedule-kan
tanggal maupun tahunnya. Kiamat itu akan datang secara tiba-tiba,
sebelum manusia sempat bersiap-siap. Saya percaya ini. Kenapa? Kalo
Kiamat sudah ditetapkan, maka manusia baru akan siap-siap. Misalnya
benar Kiamat tahun 2012, maka pada tahun baru 2012, manusia yang
sebelumnya berbuat maksiat, mencoba sadar atau bertobat. Nggak masalah
sih, itu malah bagus. Asal tobatnya benar-benar tobat setobat-tobatnya.
Tapi kalo cuma gara-gara sudah tahu bakal Kiamat, tobat manusia-manusia
maksiat ini jadi nggak ikhlas. Berharap begitu Kiamat, masuk surga. Wah,
Allah pasti nggak mungkin bisa dikadalin oleh manusia.
Padahal
seharusnya tanpa perlu memikirkan Kiamat di tahun 2012, seharusnya
mulai sekarang sudah mulai mempersiapkan diri. Sholat lima waktu. Puasa
di bulan Ramadhan. Pokoknya melakukan kewajiban-kewajiban yang
diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, deh! Tentu
saja sesuai akidah yang sudah digariskan dalam Al-Qur'an dan
hadist-hadist, bukan berdasarkan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh
sekte-sekte yang menyesatkan kita.
Kejadian-kejadian di
sekeliling kita sesungguhnya buat mengingatkan kita, bahwa Kiamat pasti
ada. Bahkan di Al-Qur’an menjelaskan tanda-tanda Kiamat, yakni (1)
muncul gempa bumi yang dahsyat (baca Surah ke-22 Al Hajj ayat 1-4: “Wahai
manusia! Takutlah kepada Tuhanmu! Sesungguhnya goncangan hari Kiamat
itu suatu peristiwa besar. Pada hari itu ibu yang menyusui lupa akan
anak yang disusukannya. Dan tiap perempuan yang hamil keguguran. Dan
kamu lihat manusia mabuk, tetapi mereka bukan mabuk, tetapi azab Allah
sangat kerasnya. Dan sebagian manusia membantah sifat-sifat Allah dengan
mengatakan Allah mempunyai anak dan sebagainya, diucapkan demikian
tanpa ada dasar ilmu pengetahuan. Dan dia mengikuti setiap syaitan yang
selalu durhaka. Sudah satu kepastian bahwa siapa yang mengikuti syaitan,
maka syaitan itu akan menyesatkannya dan membawanya kepada api neraka.”); (2) tidak ada orang yang dapat menolong orang lain (baca Surah ke-82 Al-Infitar ayat 19: “Pada
hari ketika seorang sama sekali tidak berdaya untuk menolong orang
lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.”); (3) terjadi gerhana di Barat, Timur, dan Mekkah; (4) matahari terbit di Barat; (5) last but not least, datang Dajjal.
Pertanyaannya
sekarang: apakah tanda-tanda Kiamat itu sudah ada semua kalo kita
kaitkan dengan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi? Tsunami di Aceh
misalnya, atau gempa di Yogyakarta dan Padang...
Dear my friends,
saran saya, better kita sudah mempersiapkan diri dari sekarang sebelum
segala sesuatu terlambat. Jangan sampai ketika gempa datang, dan kiamat
benar-benar terjadi di tahun 2012, Anda sedang berada di sebuah hotel,
dimana sedang asyik berselingkuh atau asyik di sebuah kamar pijat dengan
seorang wanita cantik. Begitu tembok roboh, Anda ditemukan oleh tim
pencari korban dalam keadaan bugil bertumpuk dengan teman selingkuhan
Anda, taruhlah dengan Miyabi yang Anda semua sukai itu. Naudzubillah min dzaliq!
No comments:
Post a Comment