Sungguh, ini memilukan. Al-Qur’an yang merupakan sekumpulan
firman-firman Allah SWT yang diwahyukan ke Nabi Muhammad saw, ternyata
lebih banyak dijadikan mantra pengusir setan. Lihatlah di sejumlah rumah
orang Islam, terdapat pajangan kaligrafi berukir ayat-ayat Al-Qur’an.
Barangkali sebagian kecil dari mereka mengerti bacaan serta makna dari
bacaan tersebut. Namun sebagian besar hanya menjadikan kaligrafi
Al-Qur’an itu sebagai pajangan dan pengusir setan.
Ada
lagi contoh, bagaimana Al-Qur’an cuma dijadikan sebagai jimat. Entah
Anda pernah lihat atau bahkan sering lihat, di atas pintu warung makanan
-yang paling sering warung Tegal (Warteg)- ada secarik kertas
bertuliskan huruf Arab. Ada yang diambil dari ayat Al-Qur’an, ada yang
sekadar kalimat dalam bahasa Arab yang tidak ada di dalam Al-Qur’an.
Itulah mantra.
Contoh lain, seorang jagoan yang
memiliki jimat. Jimat ini bisa berupa benda yang sudah dibacakan
mantra-mantranya dengan ayat Al-Qur’an, bisa pula secarik kertas kecil
bertuliskan bahasa Arab, yang disimpan dompet kecil di sabuknya. Oleh
karena memiliki jimat itu, jagoan ini tidak mempan dibacok, bahkan tidak
mati ketika ditembak. Ia pun mampu menghilang.
Manusia
itu percaya, bahwa Al-Qur’an lah yang melindungi dirinya. Padahal
tidak. Kata Ustaz saya, mereka itu telah bersekutu dengan setan untuk
menjadikan diri mereka kuat. Boleh jadi, mereka yang biasa menjadikan
Al-Qur’an sebagai pengusir setan atau jimat, kalah hebat membaca
Al-Qur’an-nya dengan setan itu sendiri.
Saya mendapat
data dari Ustaz Bachtiar Nasir Lc., MM, ternyata baru 12% penduduk
Indonesia yang memiliki mushaf qur’an. Dari angka 12% yang memiliki
mushaf qur’an ini, ternyata hanya 2% yang pernah khatam. Itu khatam
sekadar membaca terjemahnya, belum ayat-ayat Qur’an-nya. Ini menunjukan,
Al-Qur’an belum dipandang sebagai petunjuk dari Allah atau sebuah
kebenaran. Al-qur’an hanya sebagai pajangan di rak buku atau sekadar
jimat pengusir setan di rumah. Astagfirullah.
Saya
merasa malu mengetahui data tersebut. Betapa tidak malu, Indonesia
dikenal sebagai negara muslim terbesar, namun ternyata yang menjadikan
Al-Qur’an benar-benar sebagai petunjuk umat Islam tidak banyak. Padahal
jelas-jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 2 menyebutkan:
“Kitab ini (Al-Qur’an) tidak mengandung suatu keraguan, petunjuk bagi yang bertaqwa“.
Meski
sudah dikatakan sebagai petunjuk, sebagian besar umat Islam jarang
sekali membaca Al-Qur’an, termasuk men-tadabbur-i Al-Qur’an. Oleh sebab
itu, ketika Ar-Rahman Quranic Learning (AQL) ingin membuat acara Wakaf
Qur’an dan acara tadabbur Al-Qur’an, saya memberikan dukungan.
Dalam
acara Wakaf Al-Qur’an dan tadabbur Al-Qur’an, AQL akan membagikan lebih
dari 2.500 Qur’an di Sumbawa, mulai 18 sampai 20 Januari 2012 ini.
Lalu pada 21-23 Januari 2012, AQL akan berlanjut ke Bali, dimana akan
membagikan 5.000 Qur’an. Menurut panitia dari Ar-Rahman, Insya Allah
event ini akan juga dilaksanakan di kota-kota lain.
Insya
Allah dengan seringnya membaca Al-Qur’an, kita akan menempatkan
Al-Qur’an di posisi terhormat. Tidak sebagai pengusir setan atau sekadar
pajangan di rak buku, tetapi sebagai pedoman bagi manusia sebagaimana
firman Allah SWT di bawah ini:
“Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakininya“. (Q.S. Al Jatsiyah: 20)
No comments:
Post a Comment