Thursday, January 15, 2009

HOW TO SNORKLING?

Belakangan ini, olahraga Snorkling sangat diminati orang. Snorkling sebenarnya sebutan buat orang yang mengambang di bawah permukaan laut dengan menggunakan Snorkle, yakni sebuah alat masker dan pipa udara.

Anda benar! Yang mengambang bukan cuma tokai manusia aja. Tapi yang punya tokainya pun bisa mengambang. Si tokai dan manusia ini saling berkompetisi untuk mengambangkan diri. Tapi di note ini, kita nggak akan ngomong soal kompetisi, nggak nomongin soal tokai, atau manusia. Kita ngomongin soal snorkling. Sekali lagi snorkling! Mari bersama-sama berteriak...

"S-N-O-R-K-K-L-I-N-G!!!!"

Sekali lagi mengingatan, snorkling butuh kasih sayang, eh salah! Butuh masker dan pipa udara. Masker akan menutupi hidung elo. Oleh karena hidung elo ditutup, maka hidung nggak bisa difungsikan sebagai alat pengambil udara atau alat buat bernafas. Nggak mungkin pula elo nyelam tapi hidung dibiarkan bernafas. Kalo bernafas pake hidup pada saat menyelam, udah dipastikan air akan dengan mudah masuk ke lubang hidung elo yang segede lubang tikus itu. Trus gimana cara bernafasnya? Ya dengan menggunakan mulut elo, dimana via bantuan pipa udara yang panjangnya kira-kira 15 cm itu.

Melakukan aktivitas snorkling memang kudu jago bernafas dengan menggunakan insang, eh salah, menggunakan mulut maksud gw. Paling enak kalo elo udah ahli tahan nafas sampe kira-kira 2 jam. Mungkin nggak ya tahan nafas sampai 2 jam? Hmm... anyway, selama menyelam, meski menyelamnya cuma sekitar 1 meteran, mulut yang difungsikan buat bernafas. Caranya ditiup dan ditarik, lagi-lagi via pipa udara itu.

Hati-hati, buat pemula kadang-kadang suka panik kalo pipa itu kemasukan air pada saat menyelam. Biasanya kalo kejadiannya kemasukan air, elo akan megap-megap. Syukur-syukur langsung mati. Kalo belum mati? Pasti akan menyusahkan orang banyak, dengan cara minta tolong. Nah, kalo masuk air, segera ambil posisi ke permukaan lagi, dimana pipa saluran itu lebih tinggi dari permukaan air. Kalo pipa saluran udah lebih tinggi, semburlah air ke luar sekuat-kuatnya, setelah itu elo akan nyaman lagi bernafas dengan mulut tanpa ada air.

Nah, kata ahli Snorkling, pada saat melakukan Snorkling harus dalam keadaan rileks atau enjoy. Nggak boleh dalam kondisi lagi nerves atau stres. Kenapa? Ini akan berakibat pada kondisi gerakan maupun tenaga saat kita menyelam. Kita jadi kehilangan kendali.



Yang kudu juga elo perhatikan pertama kali, ya kenali equiptment Snorkling itu sendiri. Abis itu, latihan mengambang secara horizontal alias lurus dengan konstan. Udah gitu, latihan up and down, muncul ke permukaan dan menyelam lagi. Tapi menyelamnya tetap nggak usah dalam-dalam. Yang terakhir, latihan melihat objek yang berada ke depan, samping kiri maupun kanan. Dengan mengenali objek di dalam air, kita nggak mungkin akan nabrak karang atau ikan paus. Paling-paling nabrak gurita.

Snorkling enak banget! Meski masih ada yang lebih asyik lagi, yakni Diving, namun dengan Snorkling kita tetap masih bisa menikmati alam bawah laut. Kita bisa melihat aneka ikan, batu karang, dan putri duyung. Please hati-hati, jangan pernah snorkling di sungai Ciliwung. Kenapa? Pertama, badan loe pasti gatel-gatel setelah Snorkling. Kedua, elo nggak akan bisa ngeliat aneka ikan karena airnya item banget. Yang elo bisa lihat paling-paling kotoran manusia yang mengambang.

Sebaiknya, sebelum terjun ke laut bebas, latihan Snorkling dulu di bak mandi rumah loe. At least di kolam renang yang ada di sekitar rumah loe. Kalo udah terbiasa bernafas dengan mulut, baru deh tes ke laut. Nggak usah jauh-jauh ke Manado, Pulau Umang, atau Pantai Gapang, ya di laut Ancol dulu lah. Kan enak, abis Snorkling bisa main ke Dufan. Oh iya, kalo elo usianya di atas 60 tahun, nggak usah sok belajar snorkling. Kenapa? Lebih baik belajar ngaji di masjid atau musholla. Kalo udah jago ngaji, ya ngajinya dikelarin sampai tamat alias katam. Umur segitu inget akhirat lah! Kan nggak enak tiba-tiba ngeliat tubuh elo hanyut di laut dengan masih pake masker dan pipa udara dan celana kolor?

No comments: