Thursday, January 22, 2009
SIAPA SURUH MAKAN TONGSENG DI SINI?
Udah 15 tahunan, warung ini berdiri dengan gagah perkasa. Meski di samping warung ini, laju kendaraan berseliweran dan menimbulkan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga, tongseng ini tetap eksis. Memang nggak ada hubungannya sih. Sing arep mangan tongseng, monggo mangan. Sing naik kendaraan, yo monggo.
Udah 3 generasi yang melayani warung tongseng ini. Dari yang namanya mas Min, berubah menjadi mas Plus (ini pasti gara-gara lawan dari tanda "-" ya "+") di genarsi kedua. Kini di genarasi ketiga namanya penjualnya Pak Bagyo. Lho kok Pelawak jadi Pedagang Tongseng? Itu bukan Pelawak. Kalo yang dimaksud Bagyo si Pelawak yang temannya Darto Helm, itu sih udah meninggal lama, Bro!
Meski udah tiga generasi, kelezatan tongseng yang berlokasi di jalan DI Panjaitan no 3 ini asoy geboy banget. Keasoygeboian ini menyebabkan di Pelanggan banyak yang nambah nasi dan kekenyangan. Harganya pun relatif murah: Rp 16.000 per porsi. Ini bukti! Bahwa jajanan yang nggak punya lisensi buat di-frenchise-in masih tetap bisa menjaga kualitas makanannya. Dalam hal ini soal kelezatannya.
"Aduh, perut gw kenyang banget, Bo!"
"Siapa suruh makan tongseng di sini?!"
"Iya-ya. Tahu tongsengnya enak, pasti gw nggak akan pernah makan di sini deh! Nggak akan pernah nambah nasinya..."
"Sekarang baru nyesel kan?"
"Iya gw nyesel. Oh Tuhan, maafkan aku udah makan di sini. Harusnya makan di sana."
"Manusia memang begitu. Menyesalnya terlambat begitu udah kejadian..."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment